Label

4 Mar 2013

Spontaneous Combustion

Spontaneous Combustion (Swabakar)
Timbunan batubara berbeda dengan timbunan bahan tambang yang lainnya, karena timbunan batubara memiliki sifat khusus yaitu mudah terbakar dengan sendirinya (Swabakar atau Spontaneous Combustion) pada suatu kondisi tertentu. Proses swabakar, dapat terjadi pada batubara: di penimbunan, insitu, dalam proses dan limbah pencucian batubara. Oleh karena itu perlu penanganan khusus dan hati – hati dalam melaksanakan penimbunan batubara.
Batubara akan teroksidasi saat tersingkap di permukaan sewaktu penambangan, demikian pada saat batubara ditimbun proses oksidasi ini terus berlangsung. Timbunan batubara yang terbentuk dengan cara mencurahkan, timbunan batubara yang dihasilkan fraksi tidak seragam. Ukuran terbesar akan cenderung terkumpul pada bagian bawah luar, sedangkan ukuran halus akan terdapat pada bagian puncak dalam tumpukan batubara. Udara akan bergerak secara mudah menembus bagian kaki dari tumpukan pada sebelah luar, hal tersebut dikarenakan batubara ukuran besar memiliki rongga – rongga yang cukup besar sehingga udara mudah masuk. Akan tetapi, udara sangat sulit menembus bagian dalam karena pada batubara ukuran halus memiliki rongga yang kecil (Gambar ). Udara yang masuk kedalam timbunan akan terperangkap dan sulit untuk keluar sehingga akan memperbesar laju reaksi dari oksidasi terjadinya swabakar pada batubara.
Reaksi oksidasi batubara itu sendiri dimulai dalam fase gas, sehingga terjadi reaksi oksidasi eksothermis antara O2 dengan gas – gas yang mudah terbakar. Bila reaksi oksidasi berlangsung terus-menerus maka panas yang dihasilkan juga akan meningkat, sehingga suhu dalam timbunan juga akan mengalami peningkatan. Peningkatan suhu ini juga disebabkan oleh sirkulasi udara dan panas dalam timbunan tidak lancar, sehingga suhu dalam timbunan akan terakumulasi dan naik sampai mencapai suhu titik pembakaran yang akhirnya dapat menyebabkan terjadinya proses swabakar pada timbunan tersebut (Sanwani, 1987)

Faktor Utama Penyebab Terjadinya Swabakar Pada Timbunan
            Untuk mengetahui sejauh mana terjadinya proses swabakar pada timbunan batubara perlu diketahui faktor penyebabnya. Faktor yang menyebabkan terjadinya swabakar pada timbunan batubara yaitu sebagai berikut :
Akumulasi Panas
Akumulasi panas merupakan peningkatan suhu dalam timbunan secara terus menerus. Swabakar pada timbunan disebabkan karena adanya reaksi oksidasi antara oksigen dan zat terbang yang ada dalam batubara secara terus menerus. Reaksi oksidasi ini mengeluarkan kalor, kalor yang dikeluarkan semakin lama akan terakumulasi terus semakin banyak, sehingga suhu dalam timbunan akan terakumulasi dan naik sampai mencapai suhu titik pembakaran yang akhirnya dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya swabakar semakin besar. Oleh karena itu dalam melaksanakan penimbunan batubara perlu penanganan khusus dan hati – hati.

  Suhu Swabakar
            Ada dua hal yang menunjang terjadinya proses swabakar pada timbunan yaitu tergantung suhu reaksi dan konsentrasi oksigen yang cukup. Semua jenis batubara mempunyai kemampuan untuk terjadinya proses swabakar, tetapi waktu yang diperlukan dan besarnya suhu yang dibutuhkan untuk proses swabakar batubara ini tidak sama. Untuk batubara yang mempunyai rank rendah memerlukan waktu yang lebih pendek dan suhu yang lebih rendah bila dibandingkan dengan batubara yang mempunyai rank yang tinggi.
      Perkembangan panas batubara kelas bituminous yang disebabkan oleh proses oksidasi antara O2 dan gas – gas yang mudah terbakar seperti : methan, hidrogen, karbon monoksida, yang dapat mengakibatkan proses swabakar dapat diringkas sebagai berikut (Sukandarrumidi, 1995) :
  1. Suhu 37° C, batubara dalam timbunan mulai teroksidasi secara perlahan-lahan sampai suhu timbunan 50° C.
  2. Suhu 50° C, proses oksidasi akan meningkat sesuai kecepatan kenaikan suhu batubara hingga suhu 100° C – 140° C.
  3. Suhu 140° C, karbon dioksida dan uap air akan terurai dengan cepat sampai dicapai suhu 230° C
  4. Suhu 230° C, dimana hal ini untuk tahap swabakar terjadi.
  5. Suhu diatas 350 °C, batubara akan menyala dan terjadi proses swabakar batubara.
Kandungan  Zat Terbang (Volatile Metter)
            Kandungan zat terbang yang terdapat dalam batubara erat kaitannya dengan kelas batubara. Batubara yang mempunyai kelas rendah ditandai dengan kandungan zat terbang yang banyak. Zat terbang dalam batubara terdiri dari gas – gas yang mudah terbakar (seperti : methan, hidrogen, hidrokarbon dan karbon monoksida) dan gas – gas yang tidak mudah terbakar (seperti : uap air dan karbon dioksida). Zat terbang memegang peranan penting dalam memprakarsai terjadinya swabakar karena zat terbang terdiri dari gas – gas yang mudah terbakar. Sehingga reaksi oksidasi terjadi antara gas – gas yang mudah terbakar dengan oksigen dan menyebabkan terjadi proses swabakar. Batubara sangat bervariasi dalam kemampuan untuk bereaksi dengan oksigen, kemampuan batubara untuk teroksidasi akan berkurang dengan meningkatnya kelas batubara. Hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya kelas batubara, kandungan karbon yang terkandung semakin tinggi dan kandungan oksigen serta zat terbang yang terkandung semakin turun sehingga batubara akan sulit teroksidasi.
 
 Tinggi Timbunan
Tinggi timbunan yang teralu tinggi akan menyebabkan semakin banyak panas yang terserap, hal ini dikarenakan sisi miring timbunan yang terbentuk akan semakin panjang, sehingga daerah yang tak terpadatkan akan semakin luas dan akan mengakibatkan permukaan yang teroksidasi semakin besar semakin cepat pula proses swabakar.

Manajemen Stockpile Batubara

Manajemen Stockpile
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumberdaya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien (Ricky W Griffin 2003). Dimana efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana, dan efesien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan perencanaan. Dalam kaitanya dengan fungsi dari ROM stockpile batubara sebagai tempat penimbunan sementara maka diperlukan sistem manajemen stockpile yang tepat.
Penimbunan batubara merupakan salah satu tahapan dari kegiatan penanganan batubara. Apabila sistem penimbunan kurang memadai maka dapat mengganggu kegiatan pembongkaran timbunan batubara di tempat penimbunan, terutama bagi batubara yang mudah terbakar dengan sendirinya. Sehingga dengan adanya upaya perbaikan manajemen timbunan, upaya menghindari gejala swabakar dan upaya menghindari dan mengatasi timbulnya genangan air, proses terjadinya swabakar dan genangan air pada penimbunan batubara dapat dicegah sekecil mungkin. Dalam proses penyimpanan diharapkan jangka waktunya tidak terlalu lama, karena akan berakibat pada penurunan kualitas batubara. Proses penurunan kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh proses oksidasi dan faktor alam.
Prinsif dasar pengelolan stockpile adalah penerapan sistem FIFO ( First In First Out ), dimana batubara yang terdahulu masuk harus dikeluarkan terlebih dahulu. Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam  manajemen stockpile adalah sebagai berikut :
1.      Kontrol Temperatur dan Swabakar
2.      Kontrol Terhadap Kontaminasi dan Housekeeping
3.      Kontrol Terhadap Aspek Kualitas Batubara
4.      Kontrol Terhadap Aspek Lingkungan






3 Mar 2013

03 03 13

03 03 13 = "28"

Penuh Harapan
Doa
Dan Tindakan......!!

Tentang Waktu..
Ambil waktu untuk belajar, itu adalah sember kebijaksanaan
Ambil waktu untuk mencintai dan dicintai itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambil waktu untuk bersahabat itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Ambil waktu untk tertawa itu adalah musik yang menggetarkan hati
Ambil waktu untuk memberi itu adalah membuat waktu tersasa berarti
Ambil waktu untuk bekerja itu adalah nilai keberhasilan
Ambil waktu untuk beramal itu adalah kunci menuju Surga

Lapangkanlah Tahun ini ya rab...
 Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
"Bukankah Engkau Telah Melapangkan Dadamu (Muhammad)?
"Dan, Kami Pun Telah Menurunkan Bebanmu Darimu"
"Dan Kami Tinggikan Sebutan (Nama) Mu Bagimu"
"Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan"
"Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan"
"Maka Apabila Engkau Telah Selesai (Dari Suatu Urusan), Tetaplah Bekerja Keras (Untuk Urusan Yang Lain)"
"Dan Hanya Kepada Tuhanmulah Engkau Berharap"

Q.s Al-Insyirah : 1-8 (Melapangkan)

Jangan lihat masa lalu dengan penyesalan
Jangan lihat masa depan dengan ketakutan
Tetapi.... Lihatlah sekitar dengan penuh kesadaran
~James Thorber~

Jangan tanya kapan...., Karena keajaiban akan datang menghampiri orang yang selalu melakukan yang terbaik, buat dirinya sendiri maupun orang lain
~Hellen Keller~




1 Mar 2013

Bosan yang mengelana

Hari yang membosankan.....!!
Just like this...???
Berselancar.... dalam dunia maya.....
klak-klik tanpa tujuan..... open sana open sini... ups ketemu blog, dimana si empunya blog mirip banget ma seseorang di masa lalu..., setelah di telusuri lebih lanjut... ternyata dia seseorang yang lain.

Mengingat...(Memejamkan mata sejenak)..... Ternyata kenangan itu masih tertidur dengan nenyaknya..
Aku ragu membangunkanya.....,
Aku pun memberanikan diri mendekatinya...., begitu pulasnya dia tertidur disana...,  ku pandangi wajahnya..... Damai dan Tenang...

Dia....
Dia tertidur dengan indah..
Dia seindah bunga..
Bunga Dahlia..
Dahlia namanya....

Lebih dekat lagi aku mendekat...., aroma wanginya seakan membangkitkan kenangan itu.....
Saat itu........Saat angin berhembus yang membelai rambut panjangnya,,,,, wanginya terurai dengan indahnya... hingga melayangkan ingatan ku....
Dia tersenyum..... aku pun tertegun..... jikalau aku bisa membekukan waktu.masa itu..., Kan ku simpan senyum itu..
Senyuman itu yang melapangkan jiwa ku.....






Si mbak

Beberapa hari yang lalu, aku berkunjung ke Gramedia.
Untuk mencari sebuah buku yang menurut referensi temen cukup unik
Hitung - hitung menghabiskan waktu weekend...

"Apa judul bukunya Mas..?" tanya si mbak, (mungkin lantaran kasihan melihatku yang rada kebingungan dari rak buku)
"Bukunya Djenar Maesa Ayu, Mbak"... (jawabku datar tak menoleh)
"Judulnya...." (Tanya ulang sambil berjalan mendekatiku)
"Itu....yang kumpulan cerpen. Cover bukunya warna merah.."
(aku masih berusaha tidak menyebutkan judulnya)
"Iyaaaaa.. Judulnya Mass...?" (kejar si mbak penasaran)
"Enggh...""
(Si mbak nga sabar lagi,,, kemudian berdiri  dihadapan ku lalu berceloteh sok gaul gt.)
""Helooooww...!!??"
(Rupanya tak ada jalan....., aku pun tersenyum..... Ok kalo itu yang kau mau)
(Aku pun sambil menatapnya lekat - lekat, dan sengaja dengan perlahan aku bilang "JANGAN MAIN-MAIN DENGAN KELAMINMU"

(Dan wajah si mbak langsung bersemu merah.... lalu dia ngeloyor pergi....)
======>>> Rasain aku bilang...!! wkwkwkwkwkwk